Dataran fluviatil

 



anda pasti pernah mengetahui bentuk sungai yang bermacam-macam. nah itu merupakan suatu macam macam bentang alam yag Khas akibat tingkah laku air yang mengalir di permukaan. bentang alam tersebut bisa di sebabkan karena erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air. dan pada pembentuka aliran ini tidak lepas dengan proses Hidrologi

pemebentukan aliran sungai di awali oleh siklus hidrologi. dari mana sungai bisa mengalir jika tidak ada air yang menyuplainya. sumber air berasal dari awan, dan awan itu berasal dari penguapan air laut atau penguapan air dari vegetasi. awan yang ter akumulasi ini sampai pada di suatu titik dimana menjadi jenuh samapai terjadi presipitasi atau hujan. ketika hujan terjadi di hulu sungai atau di daerah yang tinggi, maka air hujan tersebut akan mengalir ke daratan yang lebih rendah dan akhirnya bermuara di laut. 

sebagian aliran ini ada juga yang menginfiltrasi ke dalam tanah, sehingga akan mengisi air yang berada di bawah tanah. air yang mengalir di permukaan di sebut juga denga Run Of mengalir dalam sebuah saluran yang kita kenal dengan sungai. 

berikut penampang yang di buat di sepanjang aliran sungai.



berdasarkan penampang di atas dapat di ketahui ada 2 buah gradien. grdien yang terjal sebelah kanan dan gradien yang landai sebelah kiri. bentukan ini merupakan bentuk ideal yang di capai melalui kesimbangan discars dan Erosi. apa bila discars dan erosi tidak setimbang, maka akan terjadi erosi yang sangat besar dan di suatu titik akan membentuk air terjun atau akan terjadi akumulasi yang lebih besar atau akan membentuk danau di tengah-tengah sungai.




terkait dengan gradien yang sudah saya jelaskan, ada 2 bentang alam yang terbentuk pada grdien sungai sungai tersebut. 

1. Gridien sungai yang terjal

pada grdien sungai yang terjal, terdapat pembentukan bentang alam yang lebih spesifik berkenaan dengan gradien sungai. pada aliran sungai pada gradien yang lebih terjal, terdapat kencenderungan erosi yang lebih instens pada arah vertikal dan membentuk lembah yang menyerupai huruf V. pada beberapa kasus di jumpai bentang alam berypa air terjun. hal ini karena ketidak mampuan aliran sungai dalam mengerosi batuan yang ada di bawahnya. hal tersebut di akubatkan oleh beberapa vaktor contoh discars yang tidak cukup sehingga kemampaun erosi tidak mampu melalui kekmampuan batuan. atau terjadinya peningkatan permukaan air laut yang signifikan sehingga energi yang dimiliki aliran sungai yang semakin berkurang

ada juga bentang alam berupa jeram atau rapids, yang menyebabkan terjadinya erosi vertikal yang lebih intens. 

2. Gradien sungai yang lebih landai.

pada aliaran sungai yang mempunyai gradien yang lebih landai, akan membentuk bentang alam yang lebih beragam. pada bagian sungai ini, erosi lateral akan lebih memiliki peran daripada erosi Vertikal. karena sungai kehilangan kemampuan erosi secara vertikal. 2 buah aliran sungai yang memili peran kunci dalam bentang alam pada aliran sungai ini adalah meander dan point bar. 

a. Meander



bentang alam meander

bentang alam meander adalah bagian luar sungai yang menjadi tempat terjadinya erosi lateral. pada bagian ini ada puncaknya. sementara energi yang berada pada titik paling rendah adalah Point bar

Titik paling lemah berada pada point bar, sehingga terjadi sedimentasi pada point bar. ketika pada perkembangan meander menyebabkan jalan pintas pada aliran sungai dan akan membentuk bentang alam berupa cut of. dengan adanya cut of aliran sungai yang berada pada kelokan oada garis hitam akan terhenti dan akan berkembang menjadi sebuah danau yang di kenal dengan danau Tapal Kuda. 

di samping itu andanya siklus banjir tahunan maka di mungkinkan di endapkannya endapan lumpur di tepian sungai. bagian ini di sebut juga aluvium. dengan adanya banjir akan di mungkinkan adanya suatu anak sunagai kecil yang di kenal dengan yazho strem.  kemampuan sungai yazho strem untuk mengerosi secara lateral di cerminkan oleh dataran banjir. batuan dasar yang ter ekspous yang berbatasan dengan aluvium akan dikenal dengan teras. teras merupakan batuan yang lebih tua dari pada batuan yang lain. setiap teras akan mencerminkan suatu tahap dari sungai. 

jadi zona perkembangkan sungai di sebut juga dengan meander. sementara di luar sabuk meander ini dataran banjir memiliki peran erosi secara lateral. 

menariknya, aliran sungai ini memiliki aliran aliran sungai yang Khas. pola ini berkaitan erat dengan kondisi geologi dari batuan sungai itu mengalir





contohnya pada gambar pertama aliran sungai Denritiege Drainage Paterns. aliran sungai ini sungai mengalir kemanapun selama eneginya lebih rendah daripada sebelumnnya. sedangkan pola radial yang secara umum terjadi pada daerah gunung api atau kubah. 

pola rentagular. nah pada pola ini terjadi ketika berada pada struktur geologi yang berupa sesar atau sesar, seringkali akan menjupai aliran sungai yang berbelok tajam.  berikut lainnya pola aliran sungai Tralis yag mebgikuti lembah sebagai alirannya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.Perencanaan tata ruang wilyah ( materi kelas geografi kelas 12)

Pusat Pertumbuhan di Indonesia

10 KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI DAN CONTOHNYA