kajian Gunung merapi di ambil dari sudut pandang konsep Geografi


Anda pati tidak asing dengan selogan " MBAH MARIDJAN ROSO-ROSO". Itu adalah selogan bagi juru kunci merapi Alm mbah marijan yang bernama asli Mas Penewu Suraksohargo. beliau merupakan juru kunci gunung api ter aktif di Indonesia. 

    sebelum kita membahas lebih jauh  tentang gunung merapi kita perlu mengetahui gunung ini lewat kajian geografi. gunung Merapi. i bagian tengah  pulau jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indoensai. secara astronomis letak gunung merapi berada pada  Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 2419II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 4926II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi kabupaten seleman,Daerah Istimewa Yogayakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi provinsi jawa tengah, yaitu kabupaten magelang di sisi barat, kabupaten boyolali di sisi utara dan timur, serta kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan dijadikan sebagai wisata alam taman nasional gunung merapi sejak tahun 2004.

    gunung merapi berjarak sekitar 27 KM dari daerah istimewa Yogyakarta. terbukti ketika erupsi besar gunung merapi pada tahun 2010 Daerah Istimewa Yogayakarta menjadi radius bahaya, puncak Merapi ke beberapa daerah di sekitar gunung tersebut. Pakem misalnya, berjarak 14 km dari puncak Merapi, Kampus UGM 26 km, kemudian ke Malioboro 30 km, Klaten 25 km, Boyolali 17 km, dan Magelang 26 km.


berdasarkan tatanan tektonoknya, gunung ini terletak di zona subduksi. dimana lempeng indo australia menunjam ke bawah lempeng eurasia yang mengontrol Vulkanisme di sumatra, jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Gunung merapi muncul di bagian selatan dari kelurusan dan jajaran gunung di jawa Tengah. aktivitas vulkanisme ini bergeser dari arah utara ke selatan dimana gunung merapi muncul paling muda.    secara garis besar sejarah Geologi, Gunung merapi dalam prosesnya terdapat 4 Priode yaitu Pra merapi, merapi Tua, Merapi muda dan terakhir merapi baru. periode pertama adalah pra merapi yang di mulai sejak sekitar 700.000 tahun lalu dimana saat ini menyisakan jejak Gunung bibi (2025 mdpl di lereng timur laut Gunung merapi.   

 Menurut Volkanolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Mirzam Abdurrachman, saat meletus pada 2010 lalu, Gunung Merapi memiliki pola aktivitas dari mulai pembentukan kubah lava, kemudian terjadi letusan disertai awan panas (wedus gembel), dan diakhiri oleh guguran lava pijar. “Namun sekarang polanya berbeda yang diawali dengan pecahan atau guguran lava,” katanya lewat laman ITB, Kamis 7 Januari 2021.

pola letusan gunung merapi saat ini berupa Guguran lava yang muncul dari Gunung Merapi guguran lava cenderung kental atau tidak encer.  jika  yang keluar dari gunung itu hanya aliran lava, harusnya tidak berbahaya. Alasannya karena aliran lava biasanya sedikit sekali memakan korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. “Karena lava mengalir lambat tidak secepat letusan disertai wedus gembel

Wedhus Gembel Merapi Terjauh Sampai 3 Kilometer, Masih Aman? - Tekno  Tempo.co

Namun, situasinya bisa berbeda ketika aliran lava dengan temperatur tinggi tidak mengalir jauh. Kondisi itu perlu diwaspadai, sebab dikhawatirkan menyumbat dan terjadi akumulasi energi dari magma yang belum keluar di bawahnya. “Kita belajar sesuatu yang baru dari Gunung Merapi,” pola letusan yang berbeda. kerana pada letusan letusan sebelumnya gunung merapi saat erupsi mengeluarkan wedus gembel. hal tersebut didapatkan dari data pada taanggal 8 Juni, Gunung Merapi pada pukul 09.03 WIB meletus dengan semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat aman. Tercatat terjadi dua letusan, letusan kedua terjadi sekitar pukul 09.40 WIB. Semburan awan panas sejauh 5 km lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten SlemanLetusan Merapi pada tahun 2006 ini menelan setidaknya 151 orang korban jiwa

    dengan aktivitas kebencanaan yang begitu banyak selain adanya dampak negatif juga terdapat dampak positif bagi masyarakatnnya. geliatnya menjadi ilmu baru bagi perkembangan zaman. perilakunya juga dijadikan penelitian bagi cedekiawan untu bahan keilmuan baru. kondisi alamnya menjadikan kaya akan nilai nilai kehidupan. ratusan ribu manusia menggantungkan kehidupannya dari hasil letusan gunung merapi. pesona keindahan yang merapi suguhkan juga menjadi potensi wisata alam yang indah. 


Petaka di Penambangan Pasir Lereng Gunung Merapi - Regional Liputan6.com25 Tempat Wisata Gunung Merapi dan Sekitarnya yang Wajib Dikunjungi -  TempatWisataUnik.comFOTO: Evakuasi Warga Lereng Merapi - Regional Liputan6.com

dibalik letusan merapi yang mengerikan terdapat berjuta manfaat yang didapatkan oleh masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi. seperti kegiatan penambangan pasir, pembukaan wisata alam yang menjadikan pemasukan baru bagi daerah dan suburnya lahan pertanian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pusat Pertumbuhan di Indonesia

10 KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI DAN CONTOHNYA

PROFIL PENULIS